Lifestyle, Hobi, and Story

Kota Brebes Yang Mulai Dilirik Invenstor Asing

Wednesday, December 5, 2018


Assalamu'alaikum,

Siapa yang tak mengenal kota ini, yang sempat viral karena macet parah saat musim mudik beberapa tahun lalu. Tenang, sekarang sudah tidak macet lagi kok. 

Kota Brebes adalah sebuah kota didaerah pinggiran jawa tengah yang dilalui jalur pantai utara. Lokasinya yang berbatasan dengan jawa barat menjadikan masyarakatnya mengunkan bahasa yang beragam, meskipun mayoritas menggunakan bahasa jawa dengan logat khasnya yang 'ngapak-ngapak' hampir serupa dengan dialek warga Tegal. Di beberapa wilayah bahkan  menggunakan bahasa sunda. Misalnya, di kecamatan Salem, Banjarharjo, Bantarkawung. dan sebagian lagi di beberapa desa di kecamatan Losari, Tanjung, Kersana, Ketanggungan dan Larangan.

Dikota inilah saya dibesarkan, disebuah desa yang menurut pengamatan saya taraf hidup dan tingkat pendidikan masyarakatnya sudah cukup baik akan tetapi perkembangan desanya cukup lamban.

Kenapa bisa begitu? Karena banyak masyarakat usia produktif yang lebih memilih merantau ke kota lain untuk bekerja dan mencari nafkah ketimbang berkarya dan bekerja untuk membangun desa.

Apa boleh buat, tuntutan hidup dan sedikitnya lapangan pekerjaan membuat kami harus hijrah demi untuk mengejar cita -cita. *duile bahasanya*

Tapi untuk anak muda jaman now cukup beruntung karena daerah yang terkenal sebagai penghasil bawang merah dan telor asin ini sekarang sudah mulai banyak dilirik investor asing. Dengan pertimbangan letak geografisnya yang mudah di kases karena sudah ada jalan tol, juga ketersediaan sumber daya manusia dengan upah yang masih tergolong murah. Ini semua dapat dilihat dari mulai tumbuhnya perindustrian di beberapa wilayah.

Setidaknya dapat membuka lapangan pekerjaan baru buat masyarakat setempat. selain itu dampak positif lain dengan dibukanya perusahaan industri adalah terpacunya pertumbuhan ekonomi. karena munculnya peluang usaha baru misalnya bisnis rumah kontrakan, daya beli yang meningkat karena taraf hidupnya membaik.

Tidak dapat dipungkiri majunya sektor di industri di wilayah pedesaan bagaikan dua buah mata pisau, disisi lain masyarakat di untungkan dengan adanya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi tapi disisi lain masyarakat pula yang akan menerima dampak kerusakan lingkungan.

Apalagi dengan semakin berkurangnya lahan persawahan, tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti akan semakin sering terjadi banjir karena berkurangnya lahan untuk penyerapan air hujan.

Semoga industrialisasi di kota ini tetap diimbangi dengan kesadaran dalam menjaga lingkungan dengan memperhatikan standart pembuangan limbah pabrik.

Wassalam,

Delima Merah



Tulisan ini disertakan dalam #BPN30dayChallenge2018 #BloggerPerempuan Hari ke 14

Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9